Abah memang tidak merasakan sakitnya mengandung, tetapi abah tahu dan menjadi saksi betapa besar perjuangan mamamu menahannya, sakit yang semakin bertambah-tambah.
Rasa sakit yang datang tanpa pandang waktu
dan tempat, seperti saat kita berbelanja di pasar Panorama ba'da Isya
itu, sesekali mamamu bilang ada rasa
keram-keram di pinggang (entah ini jenis
rasa sakit yang kesekian, emak-emak pasti tahu). Namun rasa sakit itu seakan
diabaikan, apalagi belakangan mamamu memang sering memperbanyak jalan,
demi merangsang kontraksi kelahiran (menurut
anjuran dokter dan bidan). Iya mamamu
mencemaskan usia kandungan yang mendekati HPL, mamamu tidak mau diinduksi dan tetap bertekad agar jangan sampai pula
dioperasi.
Abah tak tahu persis kapan tepatnya mamamu mulai merasakan sakit yang lebih
hebat itu. Yang abah ingat, saat membuatkan teh tawar, abah sempat melihat
jarum jam dinding menunjukkan posisi pukul 03.30 menit, iya sepertiga
malam saat kebanyakan orang hanyut dalam tidur lelapnya.
Lantunan murottal ayat suci Al-Qur'an yang
keluar dari corong masjid, terdengar jelas menembus fajar yang hening dingin,
mengisyaratkan bahwa sebentar lagi waktu subuh tiba. Mamamu terpaksa meringis menahan rasa sakit yang muncul tak beraturan
itu.
Hingga azan subuh tiba, rasa sakit itu
sepertinya semakin menjadi, sampai-sampai mamamu meminta agar abah sholat subuh di rumah saja. Namun abah berfikir,
sholat subuh di masjid adalah perintah Allah, sementara jika sholat di rumah,
tak akan mengurangi atau menghilangkan rasa sakitnya. Dengan hati berat, meski
tak seberat beban Ibrahim saat meninggalkan Siti Hajar dan Ismail di padang
tandus di jamannya, abah tetap bergegas ke masjid menunaikan perintah di
subuh itu, dalam hati memprediksi proses melahirkan masih lama, mengingat waktu
lahiran Ney tepat tiga belas bulan
yang lalu itu, prosesnya sampai menunggu lama.
Sepulang dari masjid, abah langsung
menelpon Lek Antok, ya tetangga kita
yang punya mobil. Sebenarnya bisa saja menggunakan jasa Grab, hanya saja untuk
hal-hal urgent seperti ini rasanya lebih baik meminta bantuan sekitar dulu
karena lebih menghargai tetangga. Minta tolong untuk mengantar kita ke klinik.
Tak lebih dari sepuluh menit, AGYA Silver nya Lek Anto sudah muncul depan rumah. Langsung saja dengan
perlahan-lahan abah menuntun mamamu yang tertatih berjalan sambil menahan rasa
sakit menuju mobil. Kemudain memasukkan tas yang berisi pakaian bayi dan perlengkapan
bersalin yang sudah disiapkan sejak beberapa hari yang lalu.
Bagaimana dengan si sulung Ney?
Saat itu Ney juga sudah bangun, bersyukur
Ney tipikal anak yang tidak selalu harus ikut kemana mamanya pergi, asalkan
kita pamit dengannya, dia santai sambil mendada-dada
melihat kita pergi tanpa harus ada drama teriak-teriak minta ikut. Semoga terus
jadi anak pengertian sampai nanti ya nak.
Siap berangkat, tak perlu menunggu komando, Lek Anto segera melajukan mobil menuju ke Klinik Ibu Fitri Andri
Lestari, Amd. Keb yang berlokasi di Pagar Dewa, tempat dimana dulu melahirkan
si sulung Ney. Dengan kondisi jalan yang sepi dan kecepatan yang hampir ngebut,
tak lebih dari lima belas menit, sampai lah kita ke klinik.
Sampai di klinik, melihat mamamu yang meringis menahan sakit, petugas
langsung menempatkannya di ruang bersalin sambil memeriksa tensi darah dan
sebagainya. Menurut keterangan petugas, proses persalinan sudah dekat karena sudah “bukaan lengkap” tinggal menunggu bu bidan tiba.
Setibanya di ruang bersalin, bu bidan
langsung memeriksa, dan kemudian segera menuntun
mamamu untuk memulai proses persalinan itu, berjuang di garis finish proses
mengandung sang buah hati. Sungguh besar
perjuangan mamamu sejak mengandung dan dengan sekuat tenaga mempertaruhkan
nyawa demi melahirkan, wajar saja kalau Allah sampai meninggikan tiga derajat
lebih tinggi di banding abah. Semoga dalam setiap rasa sakit yang mamamu alami,
menjadi pahala dan penghapus dosa.
Perjuangan sekuat tenaga mamamu yang berpeluh serta darah, diiringi support
serta do’a-do’a yang mungkin terpanjatkan tanpa sepengetahuan kita, akhirnya diijabah Allah. Ya, karena Allah, karena kuasaNya, melalui proses persalinan normal,
kau lahir dengan berat 3,6 kg panjang 49 cm tepat pukul 05.32 WIB
pada Selasa, 27 Nopermber 2018. Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT yang telah menambahkan amanah ini.
![]() |
Rekam jejak Ufairah el Tsurayya |
Selamat datang putri kedua abah dan mama:
Ufairah el Tsurayya. Ufairah yang berarti pemberani dan Tsurayyah adalah
bintang. Wanita pemberani yang agung bersinar laksana bintang.
Woori Casino Login - Play on Mobile or Desktop
BalasHapusThe https://octcasino.com/ Woori Casino 출장안마 App will be available at Woori Casino on a mobile or desktop basis. To play on our herzamanindir.com/ mobile or desktop, you can worrione also play with your desktop https://septcasino.com/review/merit-casino/ browser,