Hai sunner, pernah gak kalian merasa pengen jalan tapi gak tahu mau kemana? Atau sekonyong-konyong muncul ajakan plus pertanyaan, yuk kita kemana? Nah loh.. Itulah pertanyaan yang saya lontarkan pagi Minggu itu, ya tepatnya Minggu 21 Oktober 2018.
Pagi itu saya sedang berada di rumah kakak perempuan di Palembang. Ceritanya saya ke Palembang sendiri karena ada keperluan, Ney dan mamanya tidak ikut.
Baca juga : Perdana Ney ke Palembang
Mengingat di Palembang saat itu tidak bisa lama-lama, saya gak ingin waktu terbuang percuma di rumah, saya berniat mau ngajakin keponakan jalan, akhirnya saya pancing dengan kalimat yuk kita kemana?
Mengingat di Palembang saat itu tidak bisa lama-lama, saya gak ingin waktu terbuang percuma di rumah, saya berniat mau ngajakin keponakan jalan, akhirnya saya pancing dengan kalimat yuk kita kemana?
" ayok mang " jawab Dedi
" aku ikut " sambung Tia
" kemana kita om" tanya Tari
Belum ada yang kasih ide mau ke mana, dan karena belum ada tujuan jelas akhirnya saya inisiatif menawarkan kepada mereka untuk naik LRT ajah (soalnya saya yang kepingin dan saya yang ngajak, ya suka-suka saya mau kemana yak). Sudah pernah naik LRT?
" belum pernah" ceplos si Oman.
Oke, deal ya, kita naik LRT ajah. Saya putuskan pagi itu untuk naik LRT bareng lima keponakan, Dedi, Tasya, Tia , Tari dan Oman. Saya pilih tujuan ke stasiun yang paling ujung yaitu Stasiun DJKA, jadi selain puas naik LRT, bisa sekalian jalan-jalan ke OPI Mall Palembang.
Sebelum berangkat kita berbagi tanggungjawab untuk menjaga bocah-bocah, saya menjaga Tia, Dedi menjaga Oman dan Tasya menjaga Tari. Kesepakatannya adalah dalam perjalanan tidak boleh nakal dan tidak banyak jajan. Alasannya sih melatih anak-anak untuk disiplin dan komitmen ( ssttt emang Oom lagi bokek). Iya dong mesti sepakat dulu, saya gak mau nanti di perjalanan bocah-bocah ngamuk minta jajan. Oke, semua sepakat dan perjalanan dilanjutkan.
Kereta ringan Light Rail Transit (LRT) Palembang ini pada awal operasionalnya diperuntukkan bagi mobilitas atlet dan penonton Asian Games 2018 di Palembang. Alat transportasi kekinian ini mulai dibuka untuk umum sejak 1 Agustus 2018, dengan dua stasiun yang baru beroperasi , Stasiun Bandara SMB II dan Stasiun Jakabaring. Namun usai pelakasanaan Asian Games, barulah stasiun-stasiun lainnya dioperasikan. Info yang saya dapat nih ya, LRT ini tercanggih dan menggunakan tekhnologi yang belum pernah ada di Indonesia. Dengan sistem automatic transfers switch sehingga tetap operasi saat gangguan listrik, third rail, dan konstruksi jalur layang. Dari LRT kita bisa menikmati pemandangan kota pempek ini dari ketinggian. Mumpung lagi di Palembang makanya kesempatan ini tak boleh dilewatkan.
Stasiun yang terdekat dari rumah kakak saya adalah Stasiun Asrama Haji, namun karena ragu apakah sudah beroperasi atau belum saya memilih yang pasti aja, Stasiun Bandara SMB II. Biar gak pusing mikirin parkir kendaraan, kami berenam cukup pesan satu mobil grab, praktis dan nyaman. Tinggal pesan sama pak sopir grabnya mau turun di Stasiun LRT Bandara, kita diantar pas di depan pintu stasiun.
Untuk menuju loket, kita tinggal naik dengan tangga manual, escalator atau menggunakan lift, menyusuri lorong dengan mengikuti petunjuk arah yang sudah disediakan.
Sampai di loket, jika sedang ramai kita mesti sabar antri untuk membeli tiket. Biar cepat gak perlu banyak tanya apalagi sampai curhat sama petugas tiket, cukup menyebutkan stasiun tujuan. Tarif yang berlaku saat itu adalah Rp. 10.000,- untuk dari atau ke stasiun Bandara. Namun jika selain dari aktivitas stasiun bandara, stasiun mana saja tarifnya hanya Rp. 5.000,-. Waktu itu kami masih melakukan pembayaran dengan cara tunai, namun dari informasi yang tertulis di loket, bahwa per 1 Desember 2018 untuk pembelian tiket LRT Palembang hanya bisa menggunakan e-money.
Setelah membayar, kita akan mendapatkan tiket yang ada barcode nya,nanti akan discan untuk bisa melewati pintu pintar (smart gate ) dimana kita cuma bisa lewat setelah scan di mesin tapping berhasil. Begitu juga untuk keluar stasiun nantinya, kita juga mesti scan kembali, jadi jangan sampai tiket kamu hilang. Kalau dengan e-money seperti itu juga, kita bisa lewat setelah berhasil scan.
Setelah melewati smart gate, kita tinggal menunggu kedatangan kereta. sesuai dengan jadual keberangkatan kereta. Nih, saya bagi daftar stasiun yang beroperasi serta jadwal keberangkatan kereta yang berlaku saat itu ( yah mana tahu bisa jadi panduan kalo kalian minat naik LRT juga)
Jika kereta sudah tiba kita dipersilahkan untuk naik menuju peron. Setelah kereta siap, sesuai instruksi petugas, masuklah dengan teratur jangan berebut, tak perlu terburu-buru karena berbahaya kalau sampai terjatuh, infonya nih ya, banyak aliran listrik tegangan tinggi di sekitar rel tersebut. Ngeri khan? Makanya harus budayakan tertib.
Suasana di dalam kereta cukup nyaman dan full ac, jika penumpang sedang tidak terlalu padat, terasa banget dingin AC nya. LRT memang diperuntukkan bagi semua penumpang, didukung dengan disediakan tempat duduk khusus, untuk penyandang cacat, ibu hamil, lanjut usia dan sebagainya, yang tidak berkebutuhan khusus, mohon untuk tidak menggunakannya ya kecuali memang tidak ada penumpang tersebut.
Dari segi keamanan, sebagai penumpang kami merasa sangat aman, dimana hampir di setiap gerbong ada petugas keamanan.Meski begitu kita tetap harus waspada dong, tetap harus ingat selalu pesan bang Napi, jangan memberi kesempatan pada pelaku kejahatan.
Petugas kebersihan sesekali melintas untuk mengontrol dan menjaga kebersihan, sehingga gerbong bersih bebas dari sampah. Jadi sebagai penumpang yang bijak, hendaklah tetap menjaga kebersihan, jangan membuang sampah sembarangan, kalo bersih dan nyaman kan kita sendiri yang senang.
Perjalanan dengan LRT bebas dari kemacetan, memang setiap stasiun berhenti, namun tidaklah lama, hanya beberapa menit saja, teratur karena sudah terjadwal. Selain itu yang lebih menyenangkan lagi perjalanan dengan LRT ini kita bisa menyaksikan pemandangan kota Palembang dari atas ketinggian, bebas dari kebisingan suara kendaraan apalagi suara para pengamen jalanan.
Asik menikmati perjalanan selama kurang lebih satu jam, sampailah kami di stasiun tujuan, Stasiun DJKA. Setelah keluar dari peron dan masih di dalam stasiun, kondisi saat itu sudah masuk waktu sholat Dzuhur. Tapi don't worry bangetlah karena di stasiun ini fasilitasnya lengkap, jadi sebelum melanjutkan perjalanan kita bisa sholat dulu.
Setelah selesai melaksanakan sholat, kami keluar stasiun. Meskipun sebelum berangkat kita menyempatkan makan, namun kondisi perut sudah mulai lapar lagi, wajar sih karena sudah melewati jam makan siang, akhirnya kami memutuskan untuk makan siang dulu baru kemudian melanjutkan perjalanan lagi ke OPI Mall.
Puas,,,,jalan sudah makan sudah, sempat nge-OPI Mall pun ( meskipun gak shopping), akhirnya persingkat cerita kita pulang lagi naik LRT dengan ongkos yang lebih minim, karena ke Stasiun Asrama Haji (penting : gak perlu ke stasiun bandara kalau gak ada urusan di sana, tarif bandara lebih mahal,dasar perhitungan).
Oke ya sunner, sampai di sini aja cerita kita. Jadi tak perlu ragu untuk menggunakan LRT, murah, aman, nyaman dan menyenangkan. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Belum ada yang kasih ide mau ke mana, dan karena belum ada tujuan jelas akhirnya saya inisiatif menawarkan kepada mereka untuk naik LRT ajah (soalnya saya yang kepingin dan saya yang ngajak, ya suka-suka saya mau kemana yak). Sudah pernah naik LRT?
" belum pernah" ceplos si Oman.
Oke, deal ya, kita naik LRT ajah. Saya putuskan pagi itu untuk naik LRT bareng lima keponakan, Dedi, Tasya, Tia , Tari dan Oman. Saya pilih tujuan ke stasiun yang paling ujung yaitu Stasiun DJKA, jadi selain puas naik LRT, bisa sekalian jalan-jalan ke OPI Mall Palembang.
Sebelum berangkat kita berbagi tanggungjawab untuk menjaga bocah-bocah, saya menjaga Tia, Dedi menjaga Oman dan Tasya menjaga Tari. Kesepakatannya adalah dalam perjalanan tidak boleh nakal dan tidak banyak jajan. Alasannya sih melatih anak-anak untuk disiplin dan komitmen ( ssttt emang Oom lagi bokek). Iya dong mesti sepakat dulu, saya gak mau nanti di perjalanan bocah-bocah ngamuk minta jajan. Oke, semua sepakat dan perjalanan dilanjutkan.
Kereta ringan Light Rail Transit (LRT) Palembang ini pada awal operasionalnya diperuntukkan bagi mobilitas atlet dan penonton Asian Games 2018 di Palembang. Alat transportasi kekinian ini mulai dibuka untuk umum sejak 1 Agustus 2018, dengan dua stasiun yang baru beroperasi , Stasiun Bandara SMB II dan Stasiun Jakabaring. Namun usai pelakasanaan Asian Games, barulah stasiun-stasiun lainnya dioperasikan. Info yang saya dapat nih ya, LRT ini tercanggih dan menggunakan tekhnologi yang belum pernah ada di Indonesia. Dengan sistem automatic transfers switch sehingga tetap operasi saat gangguan listrik, third rail, dan konstruksi jalur layang. Dari LRT kita bisa menikmati pemandangan kota pempek ini dari ketinggian. Mumpung lagi di Palembang makanya kesempatan ini tak boleh dilewatkan.
Stasiun yang terdekat dari rumah kakak saya adalah Stasiun Asrama Haji, namun karena ragu apakah sudah beroperasi atau belum saya memilih yang pasti aja, Stasiun Bandara SMB II. Biar gak pusing mikirin parkir kendaraan, kami berenam cukup pesan satu mobil grab, praktis dan nyaman. Tinggal pesan sama pak sopir grabnya mau turun di Stasiun LRT Bandara, kita diantar pas di depan pintu stasiun.
Untuk menuju loket, kita tinggal naik dengan tangga manual, escalator atau menggunakan lift, menyusuri lorong dengan mengikuti petunjuk arah yang sudah disediakan.
Sampai di loket, jika sedang ramai kita mesti sabar antri untuk membeli tiket. Biar cepat gak perlu banyak tanya
Setelah membayar, kita akan mendapatkan tiket yang ada barcode nya,nanti akan discan untuk bisa melewati pintu pintar (smart gate ) dimana kita cuma bisa lewat setelah scan di mesin tapping berhasil. Begitu juga untuk keluar stasiun nantinya, kita juga mesti scan kembali, jadi jangan sampai tiket kamu hilang. Kalau dengan e-money seperti itu juga, kita bisa lewat setelah berhasil scan.
Setelah melewati smart gate, kita tinggal menunggu kedatangan kereta. sesuai dengan jadual keberangkatan kereta. Nih, saya bagi daftar stasiun yang beroperasi serta jadwal keberangkatan kereta yang berlaku saat itu ( yah mana tahu bisa jadi panduan kalo kalian minat naik LRT juga)
Jika kereta sudah tiba kita dipersilahkan untuk naik menuju peron. Setelah kereta siap, sesuai instruksi petugas, masuklah dengan teratur jangan berebut, tak perlu terburu-buru karena berbahaya kalau sampai terjatuh, infonya nih ya, banyak aliran listrik tegangan tinggi di sekitar rel tersebut. Ngeri khan? Makanya harus budayakan tertib.
Dari pada rebutan, mending wefie dulu deh. |
Suasana di dalam kereta cukup nyaman dan full ac, jika penumpang sedang tidak terlalu padat, terasa banget dingin AC nya. LRT memang diperuntukkan bagi semua penumpang, didukung dengan disediakan tempat duduk khusus, untuk penyandang cacat, ibu hamil, lanjut usia dan sebagainya, yang tidak berkebutuhan khusus, mohon untuk tidak menggunakannya ya kecuali memang tidak ada penumpang tersebut.
Dari segi keamanan, sebagai penumpang kami merasa sangat aman, dimana hampir di setiap gerbong ada petugas keamanan.Meski begitu kita tetap harus waspada dong, tetap harus ingat selalu pesan bang Napi, jangan memberi kesempatan pada pelaku kejahatan.
Petugas kebersihan sesekali melintas untuk mengontrol dan menjaga kebersihan, sehingga gerbong bersih bebas dari sampah. Jadi sebagai penumpang yang bijak, hendaklah tetap menjaga kebersihan, jangan membuang sampah sembarangan, kalo bersih dan nyaman kan kita sendiri yang senang.
Perjalanan dengan LRT bebas dari kemacetan, memang setiap stasiun berhenti, namun tidaklah lama, hanya beberapa menit saja, teratur karena sudah terjadwal. Selain itu yang lebih menyenangkan lagi perjalanan dengan LRT ini kita bisa menyaksikan pemandangan kota Palembang dari atas ketinggian, bebas dari kebisingan suara kendaraan apalagi suara para pengamen jalanan.
Asik menikmati perjalanan selama kurang lebih satu jam, sampailah kami di stasiun tujuan, Stasiun DJKA. Setelah keluar dari peron dan masih di dalam stasiun, kondisi saat itu sudah masuk waktu sholat Dzuhur. Tapi don't worry bangetlah karena di stasiun ini fasilitasnya lengkap, jadi sebelum melanjutkan perjalanan kita bisa sholat dulu.
Setelah selesai melaksanakan sholat, kami keluar stasiun. Meskipun sebelum berangkat kita menyempatkan makan, namun kondisi perut sudah mulai lapar lagi, wajar sih karena sudah melewati jam makan siang, akhirnya kami memutuskan untuk makan siang dulu baru kemudian melanjutkan perjalanan lagi ke OPI Mall.
Puas,,,,jalan sudah makan sudah, sempat nge-OPI Mall pun ( meskipun gak shopping), akhirnya persingkat cerita kita pulang lagi naik LRT dengan ongkos yang lebih minim, karena ke Stasiun Asrama Haji (penting : gak perlu ke stasiun bandara kalau gak ada urusan di sana, tarif bandara lebih mahal,
Oke ya sunner, sampai di sini aja cerita kita. Jadi tak perlu ragu untuk menggunakan LRT, murah, aman, nyaman dan menyenangkan. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Eh, itu stasiun bersih banget mas. Kece lagi ya.
BalasHapusKaoan coba di Bengkulu ada yang ginian, kemana-mana bisa jadi lebih cepat dan enak
Iya mbak Zef, banyak spot foto yang kece-kece. Smoga Bengkulu juga segera punya. Saya ngimpiin banget ada jalur Bengkulu-Palembang, jadi bebas muntah melewati gunung kalo mudik Palembang-Bengkulu.hehehe
HapusSeru banget ya.. Nanti lah kalau ke palembang aku mau nyobain juga naik lrt nya..
BalasHapusya Mbak Nina, nikmati fasilitas yang sudah dibangun pemerintah, ongkos nya terjangkau.
Hapusbaru tau nih dipalembang ada lrt. banyak kemajuan dong Palembang. semoga bisa coba naik lrt pas kesana.
BalasHapusIya mbak, patut dicoba, nikmati pasilitas umum. Palembang semakin kece aja sekarang, kalo jarang pulang malah pangling,,wkwkw
HapusAku jga blum pernah naik LRT. Gmna ya rasanya . Pasti menyenangkan ya pak..
BalasHapusMenyenangkan mbak Neng, ntar cobain aja biar penasarannya ilang
HapusNtar kalo mudik ke palembang lagi. Naik LRT lagi ya bang.
BalasHapusBoleh juga,,,,haha
HapusWah, ada bobe ikutan naik. Btw ini kami belum ada nyobain naik ini. Belum ada mudik lagi
BalasHapusIya nih mbak, Bobe on LRT
Hapus