Masjid Stay 24 Jam, Perlukah?


masih lamo dak dek? masjid mau ditutup" sapa sang Datuk untuk mengingatkan kami agar tidak berlama-lama beristirahat di masjid kala itu.
Oh, iya maaf. Baiklah tuk, kami keluar sekarang" kami pun langsung beranjak pergi, dalam hati terasa 'njleb' banget, cuma berbaik sangka ajalah karena kami hanya pendatang.

Secuil kisah di atas, terjadi ketika kami sholat zuhur di salah satu masjid yang ada di kota ini, tak perlu kutulis merk lah ya. Maksud hati ingin bersantai sebentar di masjid mumpung masih jam istirahat kantor, namun ternyata kebiasaan  di sini setelah usai sholat masjid ditutup kembali.

Kenangan di atas sebenarnya tak ada niat untuk disimpan atau dikenang, namun tiba-tiba teringat kembali ketika saya membaca di berbagai media dan berita lokal bahwa Walikota Bengkulu telah mengeluarkan surat edaran yang intinya berupa himbauan agar Masjid di kota Bengkulu buka 24 jam, dengan memperbanyak kegiatan amalan-amalan ibadah di dalamnya.

Kemudian ingatan saya pun membawa kepada cerita pengalaman saat perjalanan ke Palembang, di daerah Musi Rawas, kalau kita melakukan perjalanan via travel, sopir travel biasa berhenti di Masjid Al Ikhlas. Jam berapapun kita bisa melakukan sholat di sini, meskipun tidak ada penjaga, masjid tetap terbuka bagi siapa saja yang mampir untuk melaksanakan sholat, terutama para musafir yang lagi dalam perjalanan. Kita pun masih bisa untuk beristirahat sekedar meluruskan otot-otot yang kaku selama perjalanan. 
Nah kondisi masjid seperti ini sangat membantu sekali untuk semua umat.  Dan kita pun sebagai jamaah tamu tentulah sadar diri tidak akan berbuat buruk, bersikap sopan dan menjaga kebersihan. Jadi semestinya memang tak perlu merisaukan hati penjaga masjid.


Kembali pada edaran dan himbauan dari pak Walikota bahwa mesjid di kota Bengkulu agar buka 24 jam, hal ini juga harus diartikan secara benar bukan berarti masjidnya yang terbuka setiap saat lantas jamaahnya tidak ada dong yah. Terbuka 24 jam itu maksudnya kegiatan ibadah dalam rangka memakmurkan masjid, selain sholat berjamaah, dakwah, belajar-mengajar, itikaf, dan amalan-amalan ibadah lainnya itu berjalan aktiv.

Kalau sekedar masjid terbuka 24 jam, yah masjid Raudhatul Jannah di komplek perumahan tempat tinggal saya pun terbuka, karena masih dalam tahap pembangunan dan renovasi (kode: siapa tahu dibaca dan dapat tambahan dana dari pak Walikota)


masjid 24 jam


Tujuan utama dari adanya edaran pak Walikota ini tidak lain adalah untuk lebih memakmurkan masjid. karena dengan memakmurkan masjid sebagaimana janji-Nya Allah akan memberikan berkah dan semoga terhindar dari segala macam bencana yang sekarang ini kerap melanda.
Selain itu sebagai bentuk dukungan  terhadap program ini pemerintah kota Bengkulu telah menganggarkan untuk menggratiskan tagihan PDAM dan Listrik bagi masjid yang aktiv 24 jam.

Kebijakan pemerintah kota Bengkulu agar masjid  aktiv 24 jam ini juga merupakan  langkah untuk mewujudkan salah satu visi Pemerintah Kota Bengkulu, yaitu Bengkuluku Religius. Secara pribadi saya patut bangga ada pemimpin yang peduli dan pro pada kegiatan keagamaan ini. Apalagi program ini tidak hanya masjid saja tapi pada semua rumah ibadah agama yang ada di Bengkulu. Semoga dengan langkah ini Bengkulu akan lebih tentram dan aman. Tentu kita akan merasa senang jika Bengkulu lebih dikenal karena religi nya,  bukan karena berita-berita kriminal yang ekstrim yang sering mencuat sebelum ini.
Meskipun ada saja pro dan kontra dari setiap kebijakan seorang pemimpin, harapan saya tidak menyurutkan semangat pak Walikota untuk terus melanjutkan program ini,  kebijakan ini bukanlah hal yang menyusahkan. Ini ajakan dan himbauan yang baik, tak hanya baik tapi mulia. Namum memang belum semua masjid bisa melaksanakan kebijakan ini, mengingat kondisi masjid dan jamaahnya berbeda-beda  di setiap wilayah. 
Dan menurut saya, masjid stay 24 jam itu perlu banget dan  yang terpenting untuk dapat menjalankan agar masjid aktiv 24 jam adalah adanya petugas yang dipimpin oleh da'i atau imam serta support pemerintah setempat. Adanya imam/da'i akan diikuti adanya jamaah, jamaah tanpa imam alamat tidak akan ada keteraturan, adanya imam dan jamaah tak lepas dari support pemerintah setempat. 

Masjid aktiv 24 jam, saya sih setuju sekali, kalo kamu?


Baca juga : Libur bareng Forci 

Tidak ada komentar

Terima kasih mau menuliskan komentar disini